TERGERUS MODERNISASI, KOMUNITAS LAYANGAN KEMBALI KENALKAN BUDAYA LAYANGAN ADU
smartizen.or.id, Kabupaten Cianjur – Ditandai pelepasan balon ke udara Panitia dan Pejabat Desa setempat, inilah pasipan layang layang adu yang digelar komunitas layang layang yang berasal dari Jawa Barat, Banten, Jabodetabek. Dilahan kering dikawasan Kecamatan Haruwangi Kabupaten Cianjur pada Minggu siang, festival layang layang adu yang diikuti oleh 65 grup meliputi 53 lapak yang masing masing lapaknya berjumlah antara 10 sampai 15 orang tersebut, selain menjdai ajang silaturahmi juga untuk kembali mengenalkan permainan tradisional, yang kian tergerus oleh perkembangan teknologi, serta maraknya game online yang masuk ke pelosok di era modernisasi saat ini. Festival layang layang adu yang digelar rutin setiap tahunya ini merupakan kali ketiga dilakukan setiap memasuki puncak musim kemarau, layangan yang dimainkan merupakan layangan berukuran sedang dengan beragam gambar seni lukisan.
“Tujuan kami mengadakan acara ini dilatar belakangi pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, maraknya game online masuk ke pelosok pelosok sehingga permainan tradisional dan budaya asli Indonesia yang salah satunya layang layang kini hampir tergerus modernisasi maka dari itu besar harapan kami semoga dengan adanya acara ini bisa menjadi perhatian bahwasanya kita para penghobi layangan itu ada bahkan termasuk komunitas yang besar, bukan hanya satu wilayah tapi pingin di akui oleh ke pemerintahan.” Ujar- AJANG PELANGI DAMYL selaku Ketua Panitia.
“Ini memerlukan nantinya sebagai lahan wisata juga karena kami punya rencana ingin membuat wisata air karena kebetulan di kami ini ada irigasi yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi wisata air jadi dengan adanya komunitas layang layang ini, kita merangsang juga masyarakat karena ada manfaatnya seperti pedagang bisa jualan walaupun istilahnya cuman 1 hari tapi untuk ekonomi lumayan meningkat juga.” Ujar- AGUS SURMANA selaku Kepala Desa Ramasari.
Antusias para peserta pun terlihat saat mereka memainkan layangan adu ditengah lahan sawah kering, meski bermain dibawah panasnya terik matahari namun tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melakukan permainan tradisional tersebut.
“Kedepannya bisa lebih maju terus kita punya payung hukumnya dari hobi layangan soalnya dari liat segi sekarang ini game game online inini merusak anak anak kita kan punya kebudayaan sendiri macamnya contohnya satu ini layang layang.” Ujar- RIKI SUKIRMAN selaku Peserta.
“Kebetulan acara tahun sekarang ini kita sudah meningkat dari wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten untuk kedepanya, kemungkinan kita akan mengadakan event nasional.” Ujar- EKO KL selaku Peserta.
Mereka berharap para regenerasi kedepan bisa tetap melestarikan budaya bermain layang layang adu dan diakui Pemerintah seperti halnya permainan layang layang hias, kegiatan tersebut kemudian diakhiri dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan dhuafa.
Tonton via vidio
Tonton via youtube